Selasa, 17 November 2009

Indahnya Indonesia

Indoneia memiliki banyak panorama alam yang indah. Tapi sayangnya, karena kurang adanya pengelolaan membuat panorama tersebut kurang dikenal. Indonesia juga memiliki flora dan fauna yang menarik. Tetapi kelestarian panorama, flora serta fauna di Indonesia sekarang terancam akibat ulah manusia sendiri.
Sebagai bangsa Indonesia, kita harus merawat dan menjaga kelestarian alam di Indonesia. Tindakan ini juga merupakan cara kita bersyukur atas Tuhan YME karena telah memberikan keindahan alam kita yang merupakan anugerah-Nya yang diberikan kepada kita.
Berikut adalah Panorama di Indonesia :

Tempat Wisata Di Sumatera Utara…..!!!

Danau Toba Dari Parapat

l-toba

Provinsi Sumatra Utara memiliki beragam objek wisata eksotis dan bahkan bernilai sejarah yang layak dikunjungi. Salah satunya adalah Parapat. Di kota inilah terbentang keindahan Danau Toba dan Pulau Samosir ditengahnya yang terkenal hingga mancanegara. Anda hanya membutuhkan waktu tiga hingga empat jam perjalanan dari Ibu Kota Sumut, Medan.

Parapat menyuguhkan pemandangan alam luar biasa, makanan lezat, dan pusat belanja berbagai cinderamata. Di Parapat bertaburan auberge berbintang ataupun bungalow yang menampung para turis yang berniat berpesiar ke Danau Toba.

Dari Parapat terdapat pelabuhan feri yang melayani transportasi air ke Pulau Samosir, tepatnya ke pelabuhan Ajibata. Jika hendak mencapai Pulau Samosir lewat jalur darat, Anda harus mengitari tepian Danau Toba sampai ke Pangururan.

Melancong ke Parapat, tak lengkap jika tidak menyambangi Jalan Siburak-Burak. Kawasan ini merupakan pusat belanja oleh-oleh asli Parapat. Berbagai cinderamata ditampilkan, seperti kalendar Batak kuno dengan tulisan asli Batak, gitar Batak dari kayu dan beragam gift unik lainnya. Harga yang ditawarkan pun bervariasi, mulai puluhan ribu hingga ratusan ribu rupiah.

Tujuan wisata lainnya adalah Desa Bakara, Kabupaten Humbang Hasundutan, Tapanuli Utara yang masih berada di pesisir Danau Toba. Desa ini merupakan tempat kelahiran Raja Sisingamangaraja XII yang juga pahlawan nasional. Sebelum mencapai Bakara, Anda harus menuju Balige yang menjadi tempat pemakaman Sisingmangaraja XII.

Dari Balige, perjalanan dilanjutkan dengan kapal feri menyusuri Danau Toba selama dua jam. Biaya yang diperlukan cukup mahal mencapai Rp 800 ribu. Tiket kapal juga harus dipesan beberapa jam sebelumnya. Untuk menghemat, Anda sebaiknya tidak bertamasya seorang diri.

Sepanjang perjalanan, Anda tak hanya disuguhkan pemandangan alam Danau Toba dan Kota Parapat yang menyejukkan mata.

———————————————————————————————————————————————————————————————————————————————————————————–

Air Terjun Sampuran Widuri

sam5Lokasi wisata air terjun Sampuran Widuri terletak di Provinsi Sumatera Utara tepat nya di Dusun III desa Dolok Merawan Kecamatan Dolok Merawan, yang hanya berjarak sekitar satu km dari jalan lintas Sumatera menuju Pematang Siantar. Disekitar tempat ini terdapat 3 air terjun, yang tertinggi adalah air terjun Sampuran Widuri dengan ketinggian sekitar 50 meter, dengan deburan air yang jernih, hijaunya pemandangan sekitar dan sejuknya udara menjadikan kawasan air terjun Sampuran mulai banyak dikunjungi wisatawan local. Tempat ini oleh pemkab Sergai juga ditetapkan sebagai lubuk larangan dan sudah ditabur ribuan benih ikan berbagai jenis, diantaranya benih ikan emas dan nila. Air terjun Sampuran merupakan objek wisata yang dikelola oleh desa dan saat ini sendang berbenah diri guna mensejajarkan dengan objek wisata lainnya yang ada di Kabupaten Sergai. Selain Sampuran Widuri masih ada 2 air terjun lainnya dilokasi tersebut, hanya saja ketinggiannya lebih rendah dari Sampuran Widuri. Jarak antara air terjun saling berdekatan dan jalan menuju ke setiap lokasi ditata dengan rapi, hempasan air terjun menimbulkan suara deburan ditambah hembusan semilir angin yang memercikkan butiran-butiran air, menentramkan jiwa serta menggoda kita untuk segera menikmatinya.

————————————————————————————————————————————————————————————————————————————————————–

Air Terjun Si Piso-Piso

air-terjun-si-piso2

Air terjun Sipiso-piso terletak tak jauh dari Desa Tongging. Masih dalam kecamatan yang sama. Jika Tongging berada di dataran rendah Karo, maka sebaliknya Sipiso-piso berada tepat di atasnya. Dengan demikian, menjelajahi Tongging berarti juga menjelajahi Sipiso-piso. Keduanya tak dapat dipisahkan meski keduanya memilki nilai tersendiri. Wilayah Sipiso-piso merupakan daerah dataran tinggi yang asri. Air terjun Sipiso-piso dan Gunung Sipiso-piso menjadi hal yang berpengaruh dalam topografinya. Curam. Angin dari gunung dan danau menyatu behembus sepanjang hari menyertai setiap orang yang tinggal di dalamnya.

Letak Air Terjun Sipiso-piso berada kira-kira sejauh 1 kilometer ke bawah dengan menapaki satu-persatu anak tangga beton. Ketika neuruni satu-persatu anak tangga kan terlihat pemandangan panorama danau yang mementang sednag tepat di tepinya adalah Desa Tongging

Selain lelahnya menapaki jalan menuju Air Terjun Sipiso-piso, juga terdapat Bukit Sipiso-piso (sekitar 1 kilometer dari air terjun), yang merupakan lokasi strategis untuk olahraga terjun payung. Olahraga ini dapat dilakukan dengan memulai penerjunan dari puncak Bukit Sipiso-piso dan mendarat di Desa Tongging, di tepi danau. Bagaimana.., Anda sudah siap? Jelajahi dan nikmati keindahan dan tantangannya.

Panorama Aceh Yang Belum Dijamah




Kinerja Dinas Kebudayaan dan Pariwisata selama ini dinilai sangat buruk dan lemah, karena tidak mampu mengangkat harkat dan martabat tentang kebudayaan dan pariwisata di Aceh.

Selama ini dinas tersebut seakan tidak punya tanggung jawab terhadap pelestarian, pengembangan ilmu pengetahuan tentang situs dan sejarah Samudera Pasai.



Hal itu diungkapkan juru bicara koalisi NGO HAM/Aktivis HAM Ekosob, Zulfikar Muhammad dalam relis Samudera Pasai kepada wartawan belum lama ini.
Dikatakan, terkait berbagai temuan situs sejarah Samudera Pasai oleh tim peduli sejarah Aceh Yayasan Waqaf Nurul Islam Lhokseumawe, telah membuka informasi sejarah terpenting dalam peradaban Aceh sekaligus membuktikan kerja pemerintah saat ini sangat buruk walaupun telah menganggarkan dana milaran rupiah untuk dinas kebudayaan mulai di tingkat provinsi sampai ke kabupaten/kota.

Kerja Dinas Kebudayaan yang tidak punya target dan tidak tepatnya sumber daya yang menduduki jabatan tersebut, diduga sebagai penyebab mutlak matinya pengembangan peradaban kebudayaan Aceh. Seni yang berkembang saat ini tentu memiliki dasar sejarah dan nilai luhur yang sakral karena jika tanpa itu sebesar apapun anggaran pagelaran budaya yang buat tentu tidak akan punya makna berarti bagi generasi Aceh.



Lebih lanjut dikatakan, munculnya tim kreatif penelitian sejarah Samudera Pasai seharusnya mendapat respon serius dari Pemerintah Aceh dan kabupaten/kota, karena situs budaya merupakan tanggung jawab mutlak pemerintah.

Dari pantauan Koalisi NGO HAM Aceh Dinas Kebudayaan Aceh Utara, pemerintah telah memberhentikan Ramlan, seorang penjaga Makam Ratu Nahrisyah tanpa alasan yang jelas.

Diduga Ramlan diberhentikan karena dalam dua tahun terakhir ini terlibat aktif dalam tim penelitian sejarah Samudera Pasai yang didanai secara swadaya oleh anggota tim.

  • MENGENAL TEMPAT WISATA MINANGKABAU (SUMBAR)

    rumah adat minangkabau

    rumah adat minangkabau

    Provinsi Sumatera Barat memiliki berbagai jenis daearah dan tempat wisata, baik wisata alam maupun wisata sejarah, diantaranya yang sangat sering dikunjungi adalah sebagai berikut :

    1. Panorama Tabek Patah

    Panorama Tabek Patah

    Panorama Tabek Patah

    Panorama Tabek Patah terletak di pinggang gunung berapi antara kota Bukittinggi dan Batusangkar, Indonesia. Hawanya dingin dan sering berkabut. Bila cuaca cerah, pemandangannya sangat indah. Ada dua danau kecil yaitu Pakih dan Aie Taganang Didanau ini terdapat ikan khas Tabek Patah oleh penduduk setempat disebut ika

    2. Istano Basa

    stano Basa yang lebih terkenal dengan nama Istana Pagaruyung, adalah

    Istana Basa

    Istana Basa

    sebuah istana terletak di Batusangkar, Kabupaten Tanah Datar Sumatra Barat. Istana ini merupakan obyek wisata budaya yang terkenal di Sumatera Barat.

    Istano Basa yang berdiri sekarang sebenarnya adalah replika dari yang asli. Istano Basa asli terletak di atas Bukit Batu Patah itu dan terbakar habis pada sebuah kerusuhan berdarah pada tahun 1804. Istana tersebut kemudian didirikan kembali namun kembali terbakar tahun 1966.

    Proses pembangunan kembali Istano Basa dilakukan dengan peletakan tunggak tuo (tiang utama) pada 27 Desember 1976 oleh Gubernur Sumatra Barat (waktu itu Harun Zain). Bangunan baru ini tidak didirikan di tapak istana lama, tetapi di lokasi baru di sebelah selatannya. Pada akhir 1970-an, istana ini telah bisa dikunjungi oleh umum.

    Kebakaran 2007

    Pada tanggal 27 Februari 2007, Istano Basa mengalami kebakaran hebat akibat petir yang menyambar di puncak istana [2]. Akibatnya, bangunan tiga tingkat ini rata dengan tanah. Ikut terbakar juga sebagian dokumen, serta kain-kain hiasan.[3].Diperkirakan hanya sekitar 15 persen barang-barang berharga ini yang selamat. Barang-barang yang lolos dari kebakaran ini sekarang disimpan di Balai Benda Purbakala Kabupaten Tanah Datar.

    Biaya pendirian kembali istana ini diperkirakan lebih dari Rp 20 miliar Harta pusaka Kerajaan Pagaruyung sendiri disimpan di Istano Silinduang Bulan, 2 kilometer dari Istano Basa

    3. Danau Singkarak

    Danau Singkarak

    Danau Singkarak

    Merupakan danau yang terbesar di Sumatera Barat dengan panjang 21 km yang terletak di pinggir jalan raya Padang Panjang – Solok. Disekitar danau terdapat beberapa tempat untuk beristirahat dan bersantai serta tersedia juga berbagai fasilitas sampan, boat dan hotel. Tersedia juga fasilitas untuk mengelilingi danau dengan pemandangan yang indah.

    Danau Singkarak berada di dua kabupaten di Sumatera Barat, Kabupaten Solok dan Kabupaten Tanah Datar. Dengan luas 107,8 km² danau ini merupakan danau terluas ke-2 di Pulau Sumatera. Danau ini merupakan hulu Batang Ombilin. Air danau ini sebagian dialirkan melewati terowongan menembus Bukit Barisan ke Batang Anai untuk menggerakkan generator PLTA Singkarak di dekat Lubuk Alung, Padang Pariaman.

    Ikan bilih (Mystacoleucus padangensis) merupakan spesies ikan yang diperkirakan hanya hidup di danau ini, dan menjadi salah satu makanan khas.

    4. Danau Maninjau

    Danau Maninjau adalah sebuah danau di kecamatan Tanjung Raya,

    Danau Maninjau

    Danau Maninjau

    Kabupaten Agam, provinsi Sumatra Barat, Indonesia. Danau ini terletak sekitar 140 kilometer sebelah utara Kota Padang, ibukota Sumatera Barat, 36 kilometer dari Bukittinggi, 27 kilometer dari Lubuk Basung, ibukota Kabupaten Agam. Maninjau yang merupakan danau vulkanik ini berada di ketinggian 461,50 meter di atas permukaan laut. Luas Maninjau sekitar 99,5 km² dan memiliki kedalaman maksimum 495 meter. Cekungannya terbentuk karena letusan Gunung yang bernama Sitinjau (menurut legenda setempat), hal ini dapat terlihat dari bentuk bukit sekeliling danau yang menyerupai seperti dinding. Menurut legenda di Ranah Minang, keberadaan Danau Maninjau berkaitan erat dengan kisah Bujang Sembilan. Danau Maninjau merupakan sumber air untuk sungai bernama Batang Antokan. Di salah satu bagian danau yang merupakan hulu dari Batang Antokan terdapat PLTA Maninjau. Puncak tertinggi diperbukitan sekitar Danau Maninjau dikenal dengan nama Puncak Lawang. Untuk bisa mencapai Danau Maninjau jika dari arah Bukittinggi maka akan melewati jalan berkelok-kelok yang dikenal dengan Kelok 44 sepanjang kurang lebih 10 KM mulai dari Ambun Pagi sampai ke Maninjau.

    Danau ini tercatat sebagai danau terluas kesebelas di Indonesia. Sedangkan di Sumatera Barat, Maninjau merupakan danau terluas kedua setelah Danau Singkarak yang memiliki luas 129,69 km² yang berada di dua kabupaten yaitu Kabupaten Tanah Datar dan Kabupaten Solok. Di sekitar Danau Maninjau terdapat fasilitas wisata, seperti Hotel(Maninjau Indah Hotel, Pasir Panjang Permai) serta penginapan dan restoran.

    5. Danau Di Atas dan Di Bawah

    Danau Dibawah

    Danau Dibawah

    Kedua danau ini dikenal dengan sebutan Danau Kembar. Kedua danau tersebut terletak di Desa Pasar Simpang, Kecamatan Lembayang Jaya, Kab. Solok, berjarak kurang lebih 47 km dari Kota Solok dan 56 km dari Kota Padang. Keunikan dari danau kembar tersebut adalah untuk menuju Danau Di atas, kita harus melalui jalan yang menurun sedangkan untuk menuju Danau Dibawah, kita harus melalui jalan yang mendaki. Di sekitar danau ditanam buah markisa dengan rasa yang manis, sayur-sayuran, dan kentang.

    6. Jam Gadang

    Jam Gadang merupakan bangunan menara yang tinggi menjulang dengan

    Jam Gadang

    Jam Gadang

    megahnya, beratapkan khas Minangkabau, terletak di tengah kota Bukittinggi. Jam Gadang menjadi landmark dan lambang kota Bukittinggi, dibangun di atas bukit yang bernama Bukit Kandang Kerbau pada jaman Pemerintahan Belanda tahun 1827 oleh Contraleur (Sekretaris Kota) Rook Maker.
    Dari puncak menara kita dapat menikmati dan menyaksikan betapa indahnya alam di sekitar kota Bukittinggi yang dihiasi Gunung Merapi, Gunung Singgalang, Gunung Sago dan Ngarai Sianok. Selain itu, Jam Gadang juga berguna sebagai penuntun bagi masyarakat sekitar untuk mengetahui waktu. Hal yang unik pada Jam Gadang adalah angka 4 yang tertulis IIII.

    7. Benteng Fort De Kock

    Benteng Fort De Kock

    Benteng Fort De Kock

    Benteng ini dibangun di pincak di dalam kota Bukittinggi tahun 1825 pada waktu terjadi perlawanan rakyat yang dipimpin oleh Tuanku Imam Bonjol dan Harimau Nan Salapan terhadap Belanda. Disekitar Benteng ini masih dapat kita lihat meriam kuno periode abad XIX Masehi. Tempat yang luas ini telah dihiasi dengan taman sebagai tempat ketinggian menyaksikan, Ngarai Sianok dan perbukitan sekitarnya terdapat meriam kuno dan bangunan benteng. Ini merupakan tempat terbaik di Bukittinggi menyaksikan Sunset.

    8. Gedung Tri Arga / Istana Bung Hatta

    Gedung yang terletak di kota Bukittinggi ini masa dahulu merupakan pusat

    Istana Bung Hatta

    Istana Bung Hatta

    pemerintahan darurat Republik Indonesia tahun 1947. Hal ini disebabkan oleh agresi Belanda yang ingin memecah belah bangsa kita. Untuk mengenang jasa Proklamator Bung Hatta, gedung Tri Arga diganti nama dengan Istana Bung Hatta.

    9. Terowongan (Gua) Jepang

    Terowongan ini panjangnya lebih 1.400 meter berkelok-kelok dibuat oleh tentara Jepang pada periode 1942, terletak di tengah taman panorama di Ngarai Sianok di bawah kota Bukittinggi, dengan lebar lebih 2 meter. Di dalam gua terdapat berbagai keperluan ruangan untuk kantor, rumah sakit, makanan dan persenjataan. Pintu masuk gua terdapat dibeberapa tempat, seperti di Ngarai Sianok, di Panorama, di samping Istana Bung Hatta dan di Kebun Binatang Bukittinggi. Rakyat setempat menamakan ini adalah Lobang Jepang.

    10. Ngarai Sianok

    Ngarai Sianok

    Ngarai Sianok

    Ngarai Sianok terletak di Pusat kota Bukittinggi, membujur dari Selatan Nagari Koto Gadang terus ke Utara, Nagari Sianok Enam Suku dan berakhir di Palupuh dengan panjang 15 km, kedalaman 100 meter dan lebar 200 meter. Ngarai Sianok atau Lembah Pendiam ini merupakan suatu lembah yang indah, hijau dan subur, didasarnya mengalir sebuah anak sungai yang berliku-liku menelusuri celah-celah tebing yang berwarna-warni dengan latar belakang gunung Merapi dan Singgalang yang menghijau merupakan alam yang mempesona. Keunikan Ngarai ini mudah dicapai, sebuah Ngarai di pusat kota yang tidak ditemui di kota-kota lainnya di dunia. Keindahan alam Ngarai Sianok yang mempesona itu selalu diabadikan oleh wisatawan dengan mengambil foto-foto serta sebagai imajinasi bagi para pelukis. Perjalanan menjelajah dengan melalui jalan setapak di lembah Ngarai merupakan rekreasi yang menarik, bila perjalanan terus keseberang Ngarai dalam waktu 45 menit anda akan sampai di Nagari Koto Gadang sebagai Nagari asal beberapa orang pemimpin bangsa Indonesia antara lain : H.Agus Salim dan Emil Salim.

    Ngarai Sianok adalah sebuah lembah curam (jurang) yang terletak di jantung kota Bukittinggi, Sumatera Barat. Lembah ini memanjang dan berkelok dari selatan ngarai Koto Gadang sampai di Ngarai Sianok Enam Suku, dan berakhir sampai Palupuh. Ngarai Sianok memiliki pemandangan yang indah dan menjadi salah satu objek wisata utama provinsi.

    Jurang ini dalamnya sekitar 100 m membentang sepanjang 15 km dengan lebar sekitar 200 m dan merupakan bagian dari patahan yang memsiahkan Pulau Sumatra menjadi dua bagian memanjang (Patahan Semangko). Patahan ini membentuk dinding yang curam, bahkan tegak lurus dan membentuk lembah yang hijau – hasil dari gerakan turun kulit bumi (sinklinal) – yang dialiri Sungai Sianok yang airnya jernih. Di zaman kolonial Belanda, jurang ini disebut juga sebagai kerbau sanget, karena banyaknya kerbau liar yang hidup bebas di dasar ngarai.

    Sungai Sianok kini bisa diarungi dengan menggunakan kano dan kayak yg disaranai oleh suatu organisasi olahraga air “Qurays”. Rute yang ditempuh adalah dari Desa Lambah sampai Desa Sitingkai Batang Palupuh selama kira-kira 3,5 jam. Di tepiannya masih banyak dijumpai tumbuhan langka seperti rafflesia dan tumbuhan obat-obatan. Fauna yang dijumpai misalnya monyet ekor panjang, siamang, simpai, rusa, babi hutan, macan tutul, serta tapir.

    11. Lembah Anai

    Lingkungan Lembah Anai sangat mengagumkan. Hutan tropis yang lebat

    Lembah Anai

    Lembah Anai

    yang mengesankan dan merupakan hutan lindung. Didasarnya mengalir Sungai Batang Anai dengan airnya yang bening dan kelihatan sebuah air terjun setinggi 40 meter dekat sekali dengan jalan raya.

    12. Anai Resort Golf Course

    Anai Resort terletak 550 m di atas permukaan laut. Merupakan Golf Course terbaik di Sumatera Barat yang berstatus Internasional dengan 18 hole, dirancang oleh Designer Lapangan Golf International Thomas dan Perret. Berbagai fasilitas terdapat di lokasi bungalow seperti kolam renang alami dan restoran.

    13. Embun Pagi

    Embun Pagi

    Embun Pagi

    Sebelum mencapai Danau Maninjau kita akan berhenti sejenak di Embun Pagi di desa Padang Gelanggang 24 km dari Bukittinggi untuk menikmati udara yang sejuk dan nyaman sambil memandang keindahan Danau Maninjau dengan airnya yang membiru serta dikelilingi oleh bukit-bukit yang menghijau.

    14. Ngalau Indah

    Dua km sebelum memasuki kota Payakumbuh dari arah Bukitinggi kita akan

    Ngalau Indah

    Ngalau Indah

    sampai ke sebuah gua alam dengan stalagnit dan stalagmit pada langit-langit gua yang cukup menarik. Di dalam gua ini kita akan mendengar suara kelelawar yang berterbangan di sekitar kita dan merasakannya tanpa dapat melihatnya. Di luar gua ini kita akan menikmati taman dengan pohon-pohon yang rindang menambah kesejukan dan keindahan alam.

    15. Istana Pagaruyung

    Istana Pagaruyung

    Istana Pagaruyung

    Istana ini dibangun oleh keluarga kerajaan Pagaruyung di Batusangkar yang mempunyai ciri khas Minangkabau. Di dalam istana terdapat barang- barang peninggalan kerajaan yang masih terpelihara dengan baik. Di sekitar istana ini kita dapat menikmati keindahan alam dengan udara yang sejuk. Terletak di Kecamatan Tanjung Emas Kabupaten Tanah Datar. Pagaruyung adalah lokasi kediaman Raja Minangkabau sebagai pusat pemerintahan. Sekarang rumah gadang yang ada disana merupakan replika dari Istana yang aslinya dengan lukisan di dinding luar dan atap yang menjulang berbentuk tanduk kerbau.

    16. Lembah Harau

    Merupakan cagar alam dengan bukit kapur yang curam dengan ketinggian

    Lembah Harau

    Lembah Harau

    100 sampai 150 m yang terletak 14 km dari Payakumbuh. Disini juga ditemui lima buah air terjun yang selalu mencurahkan airnya yang jernih. Di tempat ini juga tersedia fasilitas untuk berkemah bagi wisata remaja dan kegiatan mengelilingi cagar alam melalui jalan setapak. Direncanakan cagar alam ini akan menjadi taman margasatwa yang pertama di luar Pulau Jawa.

    17. Pandai Sikek

    Pandai Sikek

    Pandai Sikek

    Pandai Sikek dikenal sebagai daerah pusat kerajinan ukiran dan tenunan Kain Songket. Pandai Sikek terletak di kaki Gunung Singgalang lebih kurang 10 km sebelum memasuki kota Bukittinggi dengan pemandangan yang indah. Disini kita juga dapat melihat kehidupan masyarakat yang bertani secara tradisional. Desa ini memiliki 1000 buah alat tenun. Lukisan kayu dan perabot rumah tangga juga dibuat disini.

    18. Pulau Sikuai

    Pulau Sikuai, salah satu pulau yang terletak di sisi barat Pulau Sumatera

    Pulau Sikuai

    Pulau Sikuai

    hanya terletak sekitar setengah mil laut dari kota Padang dan dapat dicapai menggunakan kapal angkutan khusus dengan waktu tempuh 35 menit berangkat dari dermaga airud Bungus. Pengunjung pulau dapat menginap di hotel resort yang dilengkapi fasilitas hotel berbintang dua. Resort ini menyediakan 21 buah cottage dengan kapasitas sekitar 45 kamar. Selain menikmati keindahan pantai dan wisata bahari, trekking mengitari pulau atau menjelajahi hutan alam sampai panjat tebing juga dapat dilakukan oleh pengunjung yang senang petualangan alam.

    19. Kawasan Bukit Langkisau

    Bukit Langkisau

    Bukit Langkisau

    Bukit Langkisau memiliki ketinggian 1.000 kaki yang terletak antara Desa Salido dan Kota Painan-Pesisir Selatan. Selain dapat menikmati pemandangan yang memukau ke laut lepas, kawasan bukit langkisau juga dimanfaatkan sebagai sarana olahraga terbang layang dengan lokasi pendaratan di pantai Carocok atau pantai Salido.

    20. Pulau Cubadak

    Pulau Cubadak adalah salah satu pulau di kawasan Mandeh – Pesisir Selatan

    Pulau Cubadak

    Pulau Cubadak

    yang telah dikelola menjadi objek wisata berskala internasional oleh investor dari Italia. Resor ini memiliki 13 bungalows dan satu suite dengan arsitektur alam yang didukung oleh beberapa sarana penunjang untuk kegiatan diving, fishing, dan snorkeling. Resor ini dilengkapi pula dengan motor boat, dermaga dan beberapa fasilitas bahari lainnya

    21. Jembatan Akar Pesisir Selatan

    Jembatan Akar

    Jembatan Akar

    Terletak sekitar 30 menit dari Painan, Jembatan Akar merupakan salah satu objek wisata paling unik di Sumatera Barat. Jembatan hidup yang melintasi sungai Bayang ini terbuat dari akar dua bohon beringin yang saling bertautan. Berbeda dengan jembatan pada umumnya yang semakin lama semakin lemah, jembatan akar dengan bertambah usianya pohon beringin semakin bertambah kuat. Konon jembatan ini di desain oleh seorang ulama bernama Pakih Sokan pada awal 1900 an.

    22. Selancar dan Wisata Pantai di Mentawai

    Kabupaten Kepulauan Mentawai dengan ibu kota Tua Pejat – Sipora berada

    Mentawai

    Mentawai

    lebih kurang 135 km dari Kota Padang dapat dicapai melalui laut dengan memakan waktu antara 6-10 jam. Selain memilki pantai yang indah dengan hamparan pasir putihnya, aktivitas wisata atraksi atau bahari yang terkenal adalah kegiatan selancar (surfing) yang dapat dilakukan disekitar pulau Siberut dan Sipora. Akomodasi bagi pengunjung terdapat di beberapa kota kabupaten dan kecamatan.

    23. Desa Pariangan di Tanah Datar

    Desa Pariangan

    Desa Pariangan

    Adalah desa tertua di Minangkabau, dimana berasalnya nenek moyang orang Minangkabau, terletak dilereng Gunung Merapi ditepi jalan raya Padang Panjang – Batusangkar. Di desa ini dapat dilihat keaslian bentuk desa adat yang mencerminkan kehidupan sosial Minangkabau seperti Balairung, mesjid, Rumah adat, Lumbung padi yang merupakan unsur pokok dari suatu kelompok sosial orang Minangkabau. Terdapat pemandian air panas, dan beberapa peninggalan sejarah seoperti batu basurek, kuburan panjang yang menurut ceritanya adalah kuburan Dt. Tantejo Gurhano arsitek Rumah Adat Minangkabau.

    24. Rumah Peristirahatan Balai Campago

    Balai Campago terletak di suatu bukit yang sangat indah dengan udara yang

    Balai Campago

    Balai Campago

    sejuk serta kehidupan bermasyarakat yang aman dan tentram tepatnya di Desa Campago Cuguak Bulek, Mandiangin Koto Salayan Kota Bukittinggi, 4 km dari pusat kota Bukittinggi. Untuk menuju lokasi dapat ditempuh dengan angkutan darat dalam waktu 10 menit dari pusat kota Bukittinggi dan 1 jam 45 menit dari Padang. Balai Campago berdiri di atas tanah seluas 8.038 m2 dengan luas bangunan 3.054 m2 terdiri dari 2 buah bangunan VIP, 1 buah bangunan utama terdiri dari 3 kamar Superior dan 17 kamar standar yang semuanya dilengkapi dengan perabot. Fasilitas yang ada di Balai Campago adalah ruang serbaguna dengan kapasitas 40 orang, lapangan tenis, lobby, lounge teras, jogging track, coffe shop outdoor, deck pandang, menara, musholla dan tempat parkir yang memadai. Fasilitas tersebut dalam waktu dekat akan ditambah dengan kolam renang dan taman bermain. Dari Balai Campago dapat terlihat seluruh keindahan kota Bukittingi, seperti 2 buah pegunungan yang berderet melingkari kota Bukittinggi dan rumah-rumah adat yang terhampar di bawah Bukit Campago.

    Padang City

    Pantai Padang

    Pantai Padang

    Padang merupakan ibukota Sumatera Barat, Indonesia. Kota ini adalah kota kecil yang indah dan memiliki berbagai daya tarik dan tempat wisata yang dapat dikunjungi. Seperti pantai padang (yang akan hadir dengan tampilan Padang beach city) Padang juga mempunyai beberapa rumah yang dibangun sesuai dengan bentuk kebudayaan Minangkabau (yang menyerupai tanduk kerbau) pusat dari kebudayaan dan sejarah. Tidak hanya itu, Padang juga terkenal dengan Nasi Padang. Selain itu, Padang juga menjadi tempat penghubung bagi orang-orang yang ingin berselancar di Kepulauan Mentawai.

    Masih banyak lagi keindahan Alam Minangkabau lainnya yang dapat Anda nikmati bersama rekan kerja, teman maupun keluarga.

    Dapatkan segera PAKET Perjalanan CROWNSEED Tour and Travel, nikmati kemewahan serta kenyamanan Liburan Anda dengan keindahan dan keelokan Wisata Alam Sumatera Barat.


PLTA Koto Panjang - Wisata Riau

PLTA Koto Panjang - KamparWisata Riau - Kawasan PLTA Koto Panjang memiliki panorama alam yang indah dengan latar deretan bukit-bukit yang ditumbuhi berbagai jenis pepohonan. Dari jauh terlihat Gunung Bukit Barisan yang menjadi hulu air waduk ini. Air danaunya yang biru seakan-akan menarik pengunjung untuk mengarungi areal sekitar 12.900 hektar ini dengan perahu atau pompong. Kawasan yang asri dan tenang ini sangat cocok dijadikan tempat untuk melepaskan penat sehabis bekerja seharian atau sekadar untuk mencari inspirasi.


Kawasan PLTA Koto Panjang tidak semata-mata sebagai sumber tenaga listrik dan sumber air bersih, tapi juga menyimpan nilai historis bagi masyarakat Kabupaten Kampar dan Kabupaten Lima Puluh Kota khususnya serta masyarakat Provinsi Riau dan Sumatera Barat pada umumnya. Pembangunan kawasan PLTA Koto Panjang dimulai tahun 1979, ketika PLN berencana membangun dam skala kecil di Tanjung Pauh untuk memanfaatkan air Batang Mahat, anak Sungai Kampar Kanan.

Pada bulan September dan November 1979, TEPSCO (Tokyo Electric Power Service Co. Ltd.), sebuah perusahaan konsultan Jepang, mengirim tim pencarian proyek (project finding) ke Sumatera. Dari hasil survey yang dilakukan, TEPSCO mengusulkan pembangunan waduk berskala besar di pertemuan Sungai Kampar Kanan dengan Batang Mahat yang lokasi damsitenya di daerah Koto Panjang. Pada bulan Januari 1993, pembangunan proyek yang terletak di tapal batas Provinsi Riau dengan Provinsi Sumatera Barat ini pun dimulai. Pada bulan Maret 1996, bendungan selesai dibangun dan langsung dilakukan ujicoba penggenangan air. Bertepatan dengan hari Jumat tanggal 28 Februari 1997, penggenangan air secara resmi dilakukan.

Hingga kini PLTA Koto Panjang bukan saja menjadi sumber tenaga listrik di Riau tapi juga banyak di minati orang untuk berkunjung sebagai tempat wisata.

Rekreasi Alam Mayang Jadi Pilihan

Salah satu fasilitas di Taman Hiburan Alam Mayang yaitu replika kapal Lancang KuningSalah satu fasilitas di Taman Hiburan Alam Mayang yaitu replika kapal Lancang Kuning.

Wisata Riau - Salah satu fasilitas hiburan rakyat yang menjadi pilihan bagi masyrakat Pekanbaru adalah Alam Mayang, selain menjadi tempat rekreasi bagi keluarga, Alam Mayang juga mempasilitasi bagi masyarakat yang ingin mengadakan acara dan iven-iven tertentu.

Selain menjadi tempat rekreasi dan iven-iven, Alam Mayang juga menyediakan beberapa fasilitas kolam pancing, untuk memuaskan bagi masyarakat yang hobi memancing.

Pihak pengelolah Alam Mayang juga menyediakan beberapa permainan bagi anak-anak muda di antaranya, sepeda air, outbond, bahkan beberapa permainan untuk anak-anak kecilpun ada di sini. Dan bagi umat yang beragama Islamtersedia juga sebuah mushala dengan airnya yang sangat sejuk dan bening itu.


Selain menjadi tempat rekreasi bagi keluarga, Alam mayang juga menyuguhan suasana alamnya, hampir di setiap lokasi alam mayang tersebut dipenuhi dengan pohon-pohon yang memang sengaja di tanam oleh pihak pengelolah, sebagian ada juga pohon yang tumbuh sendiri, walaupun banyak di tumbuhi pepohonan, alam mayang terlihat bersih dan sangat terurus.

Selain itu, pihak pengelola Alam Mayang juga menyediakan permainan yang cukup ekstrim, ini di perentukan bagi pengunjung yang menyukai tantangan yaitu permainan outbond. Namun fasilitas outbond tersebut bukan dari pihak pengelola Alam Mayang, namun pihak pengelolah bekerjasama dari pihak lain.

Untuk masyarakat Kota Pekanbaru, Alam Mayang sudah termasuk menjadi tempat rekreasi yang cocok, sebab hampir semua fasilitas untuk bermain dan untuk tempat beribadah ada di sana. Hal ini seperti disampaikan salah satu pengunjung, Dorimansyah (27) kepada wartawan, Jumat (15/5). Dia mengatakan, Alam Mayang selain menjadi lokasi rekreasi bagi masyarakat Kota Pekanbaru, juga bisa menjadi tempat bermain,’’ katanya.

Menurutnya, Alam Mayang satu-satunya tempat yang dia senangi, selain lengkap dari fasilitasnya, Alam Mayang juga menyugukan menyuguhkan alamnya. ‘’Untuk di Pekanbaru saya kira hanya Alam Mayang yang nampak bersih dan hijau, juga di fasilitasi dengan adanya mushala sehingga pengunjung bisa melakukan salat di tempat ini,’’ ungkapnya.

Pengunjung lainnya, Sentiah (21) dan kedua temanya mengatakan, selain lokasinya yang nampak terawat dan hijau alam mayang juga menyediakan beberapa permainan untuk anak muda dan anak-anak.

Saat ditemui wartawan, pihak pengelola Alam Mayang Badiun mengatakan bahwa, pengunjung yang datang ke tempat rekreasi Alam Mayang, sudah sedikit berkurang dan tidak seperti tahun lalu. Apalagi harus memberikan retribusi 10 persen dari omzet setiap bulannya ke pemerintah Pekanbaru.

‘’Ke depan saya akan lebih fokus lagi sehingga selain masyarakat Kota Pekanbaru, Alam Mayang juga bisa terkenal di luar Riau,’’ tutupnya.

Istana Siak Sri Indrapura

Kabupaten Siak, memiliki beberapa bangunan megah dan bersejarah yang sekarang difungsikan sebagai perkantoran, rumah tinggal, penginapan dan toko oleh penduduk Siak. Salah satunya adalah peninggalan yang termasyur dengan bagunan bercirikan arsitektur gabungan antara Melayu, Arab, dan Eropa, yaitu Istana Siak Sri Indrapura.

Sepanjang perkembangan sejarah bangsa Indonesia, telah banyak meninggalkan sisa-sisa kehidupan yang memberi corak khas pada kebudayaan bangsa di Siak, salah satunya adalah Istana Siak Sri Indrapura yang menjadi salah obyek wisata Riau.

Untuk dapat melihat Bangunan bangunan Melayu zaman/tempo dulu yang dijuluki juga sebagai ‘Istana Matahari Timur’, jarak yang ditempuh dari sebelah timur Pekanbaru mencapai empat jam perjalanan melalui sungai hingga menuju Kabupaten Siak Sri Indrapura.


Istana Siak yang juga bernama Asserayah Hasyimiah ini dibangun oleh Sultan Syarif Hasyim Abdul Jalil Syaifuddin pada tahun 1889 oleh arsitek berkebangsaan Jerman. Arsitektur bangunan merupakan gabungan antara arsitektur Melayu, Arab dan Eropa. Bangunan ini terdiri dari dua lantai. Lantai bawah dibagi menjadi enam ruangan sidang: Ruang tunggu para tamu, ruang tamu kehormatan, ruang tamu laki-laki, ruang tamu untuk perempuan, dan satu ruangan disamping kanan adalah ruang sidang kerajaan yang juga digunakan untuk ruang pesta. Lantai atas terbagi menjadi sembilan ruangan yang berfungsi untuk istirahat Sultan dan para tamu kerajaan.

Banguna bersejarah ini selesai pada tahun 1893. Pada dinding istana dihiasi dengan keramik yang khusus didatangkan dari Prancis. Beberapa koleksi benda antik Istana, kini disimpan di Museum Nasional di Jakarta, dan di Istananya sendiri menyimpan duplikat dari koleksi tersebut.

Diantara koleksi benda antik itu adalah: Keramik dari Cina, Eropa, Kursi-kursi kristal yang dibuat tahun 1896, Patung perunggu Ratu Wihemina yang merupakan hadiah dari Kerajaan Belanda dan patung pualam Sultan Syarim Hasim I bermata berlian yang dibuat pada tahun 1889, perkakas seperti sendok, piring, gelas dan cangkir berlambangkan Kerajaan Siak masih terdapat dalam Istana.

Dipuncak bangunan terdapat enam patung burung elang yang dijadikan sebagai lambang keberanian Istana. Di sekitar istana masih dapat dilihat delapan meriam menyebar di ke berbagai sisi-sisi halaman istana dan disebelah kiri belakang Istana terdapat bangunan kecil sebagai penjara sementara.

Beberapa bangunan sejarah lainnya yang tak hanya Istana Siak dapat juga dilihat di sekitar bangunan:

JEMBATAN ISTANA

Jembatan Istana Siak berada sekitar 100 meter disebelah Tenggara kompleks Istana Siak Sri Indrapura. Jembatan tersebut berangka tahun 1899. Dibawah jembatan istana terdapat sungai (parit) yang diduga dulu sekaligus sebagai parit pertahanan kompleks istana.

BALAI KERAPATAN TINGGI SIAK

Balai Kerapatan Tinggi Siak pada masa pemerintahan Sultan Assyaidisyarif Hasyim Abdul Jalil Syaifuddin pada tahun 1889. Bangunan ini menghadap kearah sungai (selatan). Tangga masuk bangunan terbuat dari beton. Balai Kerapatan tinggi Siak dahulu berfungsi sebagai tempat pertemuan (sidang) Sultan dengan Panglima-panglimanya.

Bangunan ini bertingkat 2, denah persegi 4, berukuran 30, 8 X 30, 2 m dengan tiang utama berupa pilar berbentuk silinder. Lantai bawah bangunan terdiri dari 7 ruang dan lantai atas 3 ruang.

Masjid Syahabuddin
Masjid ini merupakan masjid Kerajaan Siak yang dibangun pada masa pemerintahan Sultan Kasim I. Masjid berdenah 21, 6 X 18, 5 m. Bangunan masjid telah berkali-kali mengalami perbaikan tetapi masih mempertahankan bentuk aslinya.

Makam Sultan Kasim II
Makam ini berada dibelakang masjid Syahabuddin tokoh utama yang dimakamkan yang disebut sebagai Sultan Kasim II (Sultan terakhir mangkat pada 23 April 1968. Jirat makam sultan berbentuk 4 undak dari tegel dan marmer berukuran panjang 305 cm. Lebar 153 cm. Dan tinggi 110 m. Nisannya dari kayu berukir motif suluran –suluran. Bentuknya bulat silinder bersudut 8 dengan diameter 26 cm dan kelopak bunga teratai.

Objek Tujuan wisata di ROHUL

Berikut beberapa objek/objek wisata unggulan yang menjadi tujuan wisata utama daerah Rokan Hulu (Rohul). Tentu saja objek-obyek wisata Rohul ini melengkapi objek wisata Riau yang sudah ada.

Wisata Air. Sungai Rokan Kiri yang mengalir melintasi kota ujungbatu salah satu potensi untuk wisata air deras, atau wisata petualangan dengan menggunakan boat ke hulu sungai yang deras dengan tebing-tebing sungai yang cadas sekaligus dapat menyaksikan hutan sekunder disepanjang sungai, sambil melihat kehidupan tepi sungai sekitar 1 jam perjalanan kita akan jumpai air terjun hujan lobek di tebing sungai, dihulu sungai ada dua air terjun yang cukup tinggi yaitu air terjun sungai murai dan air terjun sungai tolang.


Sumber Air Pawan terletak di desa Pawan sekitar 9 km dari Pasirpengarayan, Rohul. Mudah dijangkau dengan kendaraan bermotor serta roda dua, uniknya becak jerman pun dapat melayani trayek langsung ke lokasi. Tempat ini sangat diminati oleh wisatawan, dengan keunikan ada dua sumber air panas dari gejala post vulkanis yang masing-masing sumber berbeda panas airnya (Suhu sisi kiri 600oC dengan debit air 7200 ml/dtk, sisi kanan 480-580oC dengan debit air 1800 ml/dtk), yang disalurkan ke beberapa pancuran yang jatuh di tepi sungai kecil yang airnya dingin dan bersih lagi jernih dengan suhu 200-250oC. Tempat ini baik untuk rekreasi kesehatan, sambil bersenang-senang bersama keluarga, yang didukung oleh alam yang asri serta tempat parkir yang luas, tersedia pula Camping Ground.

Goa Huta Sikafir berada sekitar 1 km dari sumber air pawan, kita akan menjumpai hutan dengan kayu-kayu besar, yang dililiti oleh urat-urat kayu hawa (Sulur). Didalam kawasan hutan 6 hektar inilah terdapat 41 goa-goa besar dan kecil yang setiap goa memiliki nama yang sesuai dengan kondisi goa, seperti contoh goa landak, goa ini seperti lobang sarang landak, goa tupai seperti parit yang panjang tidak terlalu sempit. Dari sekian banyak goa yang terkenal keindahannya ialah Goa Mata Dewa dan Goa Lepong, serta Goa Kulam. Goa-goa ini cukup membuat anda lelah berpetualang didalamnya bersama pemandu yang telah siap melayani jasa pramuwisata di Huta Sikafir.

Cipogas, Bendungan Kaiti terdapat batu-batuan yang besar dengan aliran sungai dari kaki Bukit Haorpit yang terjal dan berbatu, konon dahulu kala tempat petua-petua melakukan semedi/pertapaan. Daerah ini memiliki cerita/dongeng yang dapat kita tanyakan kepada juru kunci daerah ini. Daerah Cipogas dan Bendungan Kaiti dapat ditempuh dengan kendaraan roda dua sekitar 4 km dari Pasirpengarayan, Rohul serta bersimpangan dengan objek Air Panas Pawan dan Goa Huta Sikafir, disamping itu bendungan yang genangan airnya menjadikan tempat ini cocok untuk berekreasi sambil mendayung kereta air yang dapat disewa kepada pemilik kereta air disekitar danau, kegiatan ini lebih cocok untuk melihat tebing batu-batu sungai sepanjang danau ke hulu sungai cipogas, di hulu sungai ini tidak jauh berjalan ada tebing yang terjal untuk kegiatan panjat tebing, disini selalu dijadikan kegiatan pertandingan panjat tebing alam yang diselenggarakan oleh FPTI.

Sungai Bungo adalah sebuah kampung dikaki bukit Hadiantua dengan penduduk sekitar 30 KK dengan pencaharian penduduk berkebun, berladang, serta meramu hutan. Daerah yang asli perkampungan tanpa pengaruh modernisasi dan terisolir sekitar 1 jam perjalanan dari bendungan Cipogas. Tempat ini cocok dijadikan Ecotourism, dimana segala kegiatan yang memiliki sifat menjauhkan diri dari keramaian dan tidak menuntut fasilitas yang baik, sifat berpetualang dan berkemah dipinggir kampung, serta melihat rutinitas masyarakat.

Rumah Batu Serombou terletak di desa Serombou Indah sekitar 12 km dari jalan propinsi dengan kondisi jalan dapat dilalui kendaraan roda empat pada musim kemarau. Terdapat 3 batu berbentuk rumah secara radial menonjol keluar seperti payung, bagian bawah menjorok berlobang, hutan dan bebatuan yang berbentuk binatang serta benda-benda rumah yang terlihat tidak jelas dan nyata (Gejala alam yang beraturan). Dikisahkan sebuah dongeng tentang sumpah seorang yang sakti terhadap kampung yang durhaka tidak menjalankan syariat Islam hingga satu kampung disumpah menjadi batu. Dekat daerah ini terdapat sebuah kampung yang terisolir dari modernisasi tempat ini dikenal orang dengan desa Tanjung Botong.

Makam Raja-Raja Rambah terletak di desa Kumu sekitar 9 km dari pasirpengarayan dan masuk sekitar 100 meter dari jalan propinsi dengan kondisi jalan semenisasi. Daerah ini adalah bekas Kompleks kerajaan Rambah yang terakhir, terdapat beberapa makam Raja Rambah yang terkenal. Masuk ke tempat ini berkesan suasana angker dikarenakan makam-makam telah ditumbuhi kayu-kayu besar, ada salah satu makam raja Rambah yang dilindungi oleh urat-urat kayu ara sehingga makam tersebut seperti terletak di dalam pangkal kayu sehingga para peziarah melihat makam harus merunduk masuk kedalam jalinan urat kayu ara tersebut.

Benteng Tujuh Lapis. Setelah melihat makam kita bisa langsung melanjutkan dengan kendaraan ke daerah Dalu-dalu Kecamatan Tambusai sekitar 23 km dari makam raja-raja Rambah. Benteng tanah yang dibuat masyarakat dalu-dalu pada zaman penjajahan Belanda atas petuah Tuanku Tambusai di atas bumbun tanah ditanam bambu atau aur berduri. bekas benteng tersebut yang ditinggalkan Tuanku Tambusai pada tanggal 28 Desember 1839. Disekitar daerah dalu-dalu ini juga terdapat beberapa benteng-benteng yang disebut Kubu.

Istana Rokan (Rumah Tinggi) terletak di desa Rokan IV Koto sekitar 46 km dari Pasir Pengarayan. Istana Rokan adalah peninggalan kesultanan “Nagari Tuo” berumur 200 tahun. Istana dan beberapa rumah penduduk sekitar ini memiliki koleksi ukiran dan bentuk bangunan lama khas melayu (Rumah tinggi).

Taman Nasional Bukit Suligi memiliki jenis flora dan fauna yang dilindungi oleh pemerintah, ada danau yang indah didalam taman ini yang dijadikan sebagai tempat rekreasi bagi masyarakat yang berkunjung. Selain berekreasi tempat ini dijadikan tempat penelitian biologi yang membuat tempat ini menarik. Terdapat sumber air panas yang tidak terlalu besar serta goa-goa dan seramnya hutan yang lebat. Bagi para wisatawan yang ingin bermalam ditempat ini disediakan camping ground.

Mesjid Tua Kunto Darussalam terletak sekitar 62 km dari Pasirpengarayan yang didirikan pada tahun 1937 oleh R.T. Muhammad Alie dan terdapat 3 makam ahli Suluk (Khalifah) Tengku Imam Khalifah Muda dan Imam Nawawi. Mesjid Tua Kunto Darussalam ini sebagai pusat Tarkat Na’syahbandiyah, dalam perkembangan selanjutnya dibangun “bangunan suluk” pada tahun 1958.

Air Terjun Aek Martua terletak di kecamatan Bangun Purba merupakan air terjun bertingkat-tingkat, sehingga sering pula disebut air terjun tangga seribu, dapat ditempuh melalui jalan darat, kira-kira 2/3 dari bawah terdapat kuburan pertapa Cipogas dengan air terjun yang bertingkat-tingkat dan sungguh mengagumkan untuk dinikmati.
Wujudkan Kampung Rempak sebagai Tujuan Wisata Kuliner

Potensi objek wisata di Kota Siak Sri Indrapura cukup banyak, namun belum dimanfaatkan secara maksimal oleh pemerintah maupun pihak swasta. Saat ini setidaknya ada tiga objek wisata yang kerap didatangi pengunjung, sebut saja objek wisata peninggalan

Kerajaan Siak berupa istana dan makan Sultan Syarif Kasim. Ada juga objek wisata yang baru dikembangkan oleh Pemkab Siak, yaitu Kawasan Ekowisata Mempura dan terakhir akan menjadikan Kampung Rempak menjadi tujuan wisata kuliner bagi pengunjung.

Panorama mata hari yang terbenam di sore gari dan sinar lampu taman di sepanjang turap Kampung Rempak memiliki daya tarik tersendiri. Kursi dan meja yang ditata rapi oleh pemilik sejumlah penjual makanan sudah menunggu pengunjung untuk duduk di sana. Suasana yang nyaman ditambah hembusan angin sepoi-sepoi dari arah Sungai Siak membuat suasana malam semakin indah. Dari kejauhan jika duduk bersantai sambil menikmati makanan yang dijajakan oleh pedagang yang ada di sepanjang turup membuat banyak pilihan pengunjung, dan terlihat panorama indah Jembatan Siak Tengku Agung Sultanah Latifah yang dipadu dengan sinar lampu yang cukup terang.

Malahan, menurut salah seorang pengunjung yang mengaku bernama Ali, duduk diturap malam hari seperti melihat Singapura, karena pemandangan Jembatan Siak membuat suasana malam menjadi indah. Sambil menikmati makanan khas Melayu, Ali, penikmat wisata kuliner Kampung Rempak, Siak ini terpesno melihat pemandangan di sepanjang turup dan juga Jembatan Siak. tempat ini bisa menjadi alternatif untuk menghilangkan rasa lelah setelah seharian bekerja di kantor.

Wisana kuliner Kampung Rempak ini memang sudah lama ada, tapi belum ditata. Tahun ini Pemerintah Kecamatan Siak bersama Dinas Pariwisata berencanan menata kawasan ini dengan baik. Tentu menertibkan para pedagang, seperti penjual makanan, jagung bakar dan aneka makanan lain yang bisa dinikmati para pengunjung.

Camat Siak, Juarman MSi berencana ingin menjadikan kawasan Kampung Rempak ini menjadi objek wisata kuliner yang tepat berada di jembatan Siak, yang mejadi salah satu daya tarik wisata di Riau.

Masjid Jami' Air Tiris, Kampar - Wisata Riau

Masjid Jami' Air Tiris Kampar - RiauWisata Riau - Masyarakat Riau, khususnya Kampar juga memiliki sebuah masjid kebanggaan nan bersejarah selain ICB yang berdiri kokoh dengan megahnya baru-baru ini.

Bangunan ini adalah Mesjid Jami’ yang berlokasi di Air Tiris Kecamatan Kampar, Kabupaten Kampar.

Lokasi Mesjid Jami’ dekat dengan Pasar Air Tiris Kecamatan Kampar, mesjid ini juga memiliki keunikan tersendiri dalam hal arsitektur jika dibandingkan dengan mesjid-mesjid lain di Propinsi Riau. Mesjid ini dibangun pada tahun 1901.

Pada puncak atapnya terdapat tingkatan menara yang cukup tinggi dan bahan bangunannya terbuat dari kayu tanpa menggunakan paku besi, alias hanya menggunakan pasak kayu sebagai ganti paku.





Halaman Depan Masjid Jami' Air Tiris Kampar - RiauSaat ini Mesjid Jami' Air Tiris, Kampar masih dipertahankan bentuk aslinya.

Jika anda sampai kesana anda akan menemui dinding masjid yang terbuat dari papan yang diukir. Atau bahkan tiang empatnya masih ada bekas tarahan seperti awal pembangunannya.







Batu Berbentuk Kepala Kerbaudi  Masjid Jami' Air Tiris Kampar - RiauDi luar mesjid terdapat sebuah sumur yang di dalamnya terendam batu besar yang mirip dengan kepala kerbau. Konon, batu tersebut selalu berpindah tempat tanpa ada yang memindahkannya.

Oleh masyarakat tempatan, mesjid ini dianggap keramat dan kini banyak mendapat kunjungan wisatawan nusantara maupun mancanegara, terutama dari Singapura dan Malaysia untuk membayar nazar dan mandi di sumurnya.


Kunjungan yang terbanyak sesudah Bulan Puasa atau pada hari raya Puasa Enam.


Masjid Jami' didirikan oleh masyarakat Air Tiris yang pada waktu itu dipimpin oleh Engku Mudo Sangkal, seorang yang sangat dihormati dan panutan kampung. Jami' sendiri memiliki arti ramai atau selalu ramai, atau selalu dikunjungi.

Lima Objek Wisata Unggulan Kampar

Wisata Kampar (Bangkinang) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kampar melalui Dinas Perhubungan dan Pariwisata menyatakan, mendukung program Riau Visit Year 2009 dan menetapkan lima objek wisata unggulan di daerah Kabupaten Kampar.

Lima objek wisata unggulan ini juga diiringi dengan event budaya dan wisata yang nantinya menjadi satu paket. Lima objek dan acara wisata ungulan Kampar tersebut adalah:

- Balimau Bakasai di Desa Batu Belah Kecamatan Kampar
- Pacu Sampan di Desa Buluh Cina Kecamatan Siak Hulu
- Ziarah hari Raya Enam di Desa Muara Uwai Kecamatan Bangkinang
- Maawuo di Danau Bokuok desa Aur Sati Kecamatan Tambang
- Event motorcross di kawasan PLTA Koto Panjang Kecamatan XIII Koto kampar


Objek-objek wisata daerah Kabupaten Kampar tersebut didapatkan dari keterangan yang disampaikan KepalaDinas Pehubungan, Pariwisata dan Seni Budaya Kabupaten Kampar Ir H Basyri Rasid MT pada awal tahun 2008 lalu.

Lima objek dan event wisata ini sudah diusulkan menjadi agenda dalam kalender wisata Riau dan pihaknya juga sudah mengadakan kerja sama dengan Riau Tourism Board untuk mempromosikan kegiatan ini. Pemkab Kampar sendiri sudah melakukan berbagai program guna mendukung keinginan ini.

Program tersebut di antaranya menyiapkan sarana dan prasarana pendukung ke lokasi objek wisata. Saat ini harus diakui banyak objek wisata di Kampar yang sulit dikunjungi sebab sarana yang tidak mendukung. Ini adalah pekerjaan rumah bagi Pemkab Kampar dalam usahanya memjual potensi wisata.

Sedangkan untuk pelaksanaan acara itu sendiri, Pemkab Kampar sudah menganggarkan dana di sekretariat daerah untuk pembiayaan lima event Wisata tersebut, sehingga kegaitan akan bisa dilaksnaaka dengan lebih meriah.

Fenomena Bono Kuala Kampar - Riau

Apabila menaiki pompong atau kapal motor, kemudian berlabuh di salah satu pelabuhan Kuala Kampar (Panduk, Pulau Muda dll.) menjelang air pasang tiba (pasang besar) akan terdengarlah bunyi gemuruh, semakin dekat semakin jelas derunya. Tapi jangan menduga deru itu bunyi angin ribut, badai atau hujan tapi hal itu adalah deru air sungai Kampar yang berbentuk gelombang besar, bergunung memudiki sungai Kampar dengan kecepatan yang dahsyat.

Di musim pasang besar, tinggi gelombang tersebut bisa mencapai empat sampai enam meter, merentang dari seberang ke seberang memenuhi sungai. Memang, suatu panorama mengerikan namun juga mengasyikan, itulah yang disebut BONO. Penduduk sungai Kampar bagian hilir, atau orang-orang yang pernah melewati daerah ini pastilah pernah melihat Bono, karena Bono datang bersama air pasang, baik siang maupun malam, terutama pada musim bulan penuh dan antara tanggal 10 sampai dengan 20 bulan Melayu (Arab).


Ketika pasang mati (bulan kecil) Bono bisa dikatan tidak ada, kalaupun ada hanya berupa riak kecil di tempat yang sangat dangkal.

Mitos dan Cerita Tentang Bono
Konon, Bono di sungai kampar adalah Bono jantan dan Bono betinanya berada di sungai Rokan dekat Bagansiapi-api. Bono di kuala kampar ini berjumlah tujuh ekor, bentuknya serupa kuda disebut induk Bono. Di musim pasang mati, Bono ini pergi ke sungai Rokan menemui Bono betina,kemudian bersantai menuju ke selat Malaka. Itulah sebabnya ketika bulan kecil dan pasang mati, Bono tidak ditemukan kedua sungai tersebut. Jika bulan mulai besar, kembalilah Bono ketempat masing-masing, lalu main memudiki sungai Kampar dan sungai Rokan. Semakin penuh bulan di langit, semakin gembira Bono berpacu memudiki kedua sungai itu.

Bagi penduduk daerah Kuala Kampar, Bono sudah mereka kenal sejak kecil. Sebab itulah tidak aneh, apabila anak-anak, remaja dan juga orang dewasa menganggap Bono sebagai sahabatnya,tempat mereka bermain ketangkasan menunggangi Bono menggunakanperahu-perahu (sampan) kecil.

Biasanya tempat bermain Bono adalah di tempat-tempat dimana Bono tidak terlalu besar atau dalam anak-anak sungai Kampar yang memudiki Bono seperti : sungai Sangar, Turip, Serkap, Kutub dan Kerumutan. Permainan ini memang besar resikonya, sebab jika salah perhitungan perahu dapat dilemparkan Bono ke tebing sehingga hancur luluh. Tetapi dari pengalaman sejak kecil, mereka, para pemain Bono ini sudah mengetahui betul dimana tempat yang aman bermain bono.

Dahulu, permainan Bono sering di lakukan dengan upacara tertentu, tetapi kemudian menjadi permainan biasa dan dapat di laksanakan sesuka hati. Tetapi permainan ini hanya di lakukan pada siang hari, sedangkan malam hari betapapun beraninya mereka, belumlah ada yang mencobanya.

Kalau takut atau ngeri untuk turut bersama perahu bermain Bono, anda dapat menyaksikan Bono dari darat saja. Tetapi Jika berani silahkan bermain Bono dengan perahu-perahu kecil yang banyak terdapat disana. Yang penting anda harus pandai berenang,serta menunggangi Bono itu. Permainan ini mirip dengan selancar pada ombak-ombak di pantai, karena tempatnya luas dan tantangannya cukup besar.

Tempat Outbound, Paintball, Flying Fox - Trust Adventure

Trust Adventure merupakan tempat outbound baru di kota Pekanbaru. Wahana refreshing yang berlokasi di Hutan Lindung Angakasa Pura II Sultan Syarif Kasim Pekanbaru ini menyediakan lebih dari 25 permaian yang bisa membuat Anda rileks, santai dan sejenak melupakan kejenuhan kerja yang menumpuk di kepala.

Berbagai macam permaian menarik terdapat di Trust Adventure, sebut saja Paintball (tembak menembak), Flying Fox ( meluncur dari ketinggian 10 meter dengan track atau lintasan sepanjang 120 meter ), High Rope ( meniti tali diawang-awang ) dan banyak lagi permaian tersedia di tempat outbound ini.

Jika masih ada untuk permaianan Paintball, Anda akan mendapat diskon sebesar 50 persen.


- Satu tim Paintball terdiri dari 10 orang atau minimal 8 orang
- Permaian tembak menembak berlangsung selama 2x20 menit
- Seragam yang disediakan lengkap
- Biaya perorangan pintball ini sebesar Rp. 50.000,-
- Isi ulang peluru senjata Rp. 1000,-/peluru

Sementara itu, untuk permaian Flying Fox Trust Adventure menyediakan lintasan meluncur di udara sepanjan 120 meter dengan ketinggian 10 meter, Flying Fox yang paling menantang di Pekanbaru.

Sementara itu untuk permaian High Rope atau berjalan di ketinggian ada beberapa macam bentuk tersedia di Trust Adventure, diantaranya:
- MoonWalk
- ElvisWalk
- CrisCross
- CargoNet

Fenomena Bono Kuala Kampar - Riau

Apabila menaiki pompong atau kapal motor, kemudian berlabuh di salah satu pelabuhan Kuala Kampar (Panduk, Pulau Muda dll.) menjelang air pasang tiba (pasang besar) akan terdengarlah bunyi gemuruh, semakin dekat semakin jelas derunya. Tapi jangan menduga deru itu bunyi angin ribut, badai atau hujan tapi hal itu adalah deru air sungai Kampar yang berbentuk gelombang besar, bergunung memudiki sungai Kampar dengan kecepatan yang dahsyat.

Di musim pasang besar, tinggi gelombang tersebut bisa mencapai empat sampai enam meter, merentang dari seberang ke seberang memenuhi sungai. Memang, suatu panorama mengerikan namun juga mengasyikan, itulah yang disebut BONO. Penduduk sungai Kampar bagian hilir, atau orang-orang yang pernah melewati daerah ini pastilah pernah melihat Bono, karena Bono datang bersama air pasang, baik siang maupun malam, terutama pada musim bulan penuh dan antara tanggal 10 sampai dengan 20 bulan Melayu (Arab).


Ketika pasang mati (bulan kecil) Bono bisa dikatan tidak ada, kalaupun ada hanya berupa riak kecil di tempat yang sangat dangkal.

Mitos dan Cerita Tentang Bono
Konon, Bono di sungai kampar adalah Bono jantan dan Bono betinanya berada di sungai Rokan dekat Bagansiapi-api. Bono di kuala kampar ini berjumlah tujuh ekor, bentuknya serupa kuda disebut induk Bono. Di musim pasang mati, Bono ini pergi ke sungai Rokan menemui Bono betina,kemudian bersantai menuju ke selat Malaka. Itulah sebabnya ketika bulan kecil dan pasang mati, Bono tidak ditemukan kedua sungai tersebut. Jika bulan mulai besar, kembalilah Bono ketempat masing-masing, lalu main memudiki sungai Kampar dan sungai Rokan. Semakin penuh bulan di langit, semakin gembira Bono berpacu memudiki kedua sungai itu.

Bagi penduduk daerah Kuala Kampar, Bono sudah mereka kenal sejak kecil. Sebab itulah tidak aneh, apabila anak-anak, remaja dan juga orang dewasa menganggap Bono sebagai sahabatnya,tempat mereka bermain ketangkasan menunggangi Bono menggunakanperahu-perahu (sampan) kecil.

Biasanya tempat bermain Bono adalah di tempat-tempat dimana Bono tidak terlalu besar atau dalam anak-anak sungai Kampar yang memudiki Bono seperti : sungai Sangar, Turip, Serkap, Kutub dan Kerumutan. Permainan ini memang besar resikonya, sebab jika salah perhitungan perahu dapat dilemparkan Bono ke tebing sehingga hancur luluh. Tetapi dari pengalaman sejak kecil, mereka, para pemain Bono ini sudah mengetahui betul dimana tempat yang aman bermain bono.

Dahulu, permainan Bono sering di lakukan dengan upacara tertentu, tetapi kemudian menjadi permainan biasa dan dapat di laksanakan sesuka hati. Tetapi permainan ini hanya di lakukan pada siang hari, sedangkan malam hari betapapun beraninya mereka, belumlah ada yang mencobanya.

Kalau takut atau ngeri untuk turut bersama perahu bermain Bono, anda dapat menyaksikan Bono dari darat saja. Tetapi Jika berani silahkan bermain Bono dengan perahu-perahu kecil yang banyak terdapat disana. Yang penting anda harus pandai berenang,serta menunggangi Bono itu. Permainan ini mirip dengan selancar pada ombak-ombak di pantai, karena tempatnya luas dan tantangannya cukup besar.

Taman dalam Hutan di Kuansing

Taman dalam Hutan di KuansingPemerintah Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing), kembali membenahi ruang publik, setelah Taman Jalur sekarang pemda Kuansing menyulap sebuh hutan yang masih alami menjadi sebuah taman yang berada dalam hutan.

Taman ini hanya berjarak sekitar 150 M dari Taman Jalur ke arah hulu Sungai Kuantan, tepatnya berada di Pulau Bungin—demikianlah masyarakat Taluk Kuantan menyebutnya.



Selain tempat duduk dan jalan setapak, disini juga ada alat penggiling tebu tradisional yang menjadi nilai lebih dan saat ini penggilingan tebu itu sangat-sangat sulit ditemukan.

Sepekan yang lalu Sungaikuantan.com bertandang kesana. Letaknya juga ditepi Sungai Kuantan, ketika perlombaan Pacu Jalur, kita akan mudah melihatnya dari taman ini.

Taman Rekreasi Stanum Bangkinang

Taman Rekreasi Stanum BangkinangWisata Riau - Taman Rekreasi Stanum adalah salah satu objek wisata andalan Kabupaten Kampar dan Provinsi Riau. Taman ini ramai dikunjungi pada hari Minggu dan hari-hari libur lainnya.

Di taman Stanum ini terdapat berbagai jenis bunga. Tempatnya menarik dan strategis karena berada di atas perbukitan yang berhawa sejuk dan pepohonan rindang dengan panorama alam yang indah. Dari taman tersebut pengunjung juga dapat melihat keindahan seantaro kota Bangkinang dan sekitarnya.


Berjarak sekitar 63 kilometer arah barat kota Pekanbaru. Sekitar 1 (satu) kilometer saja jaraknya dari kota Bangkinang, ibukota Kabupaten Kampar. Di kawasan tersebut terdapat berbagai fasilitas, seperti tempat pemandian, mushola, gedung pertemuan, motel, villa, restoran, panggung hiburan, bioskop, taman pemancingan, arena bebek dayung dan kolam renang. Lokasi Taman Rekreasi Stanum Bangkinang dekat dengan pusat kota dan jalan raya.

Java Island

Jakarta National Monument

Jakarta: National Monument (137 m, with a golden flame on its top)

Rice-terraces near Bandung, Western JavaRice-Terraces near Bandung, Java, Indonesia

Train Bandung-YogjakartaTrain Bandung-Yogjakarta passengers waiting in station

Train Bandung-Yogjakarta (left) and passengers waiting in station (right)

Yogjakarta Borobudur stone Buddha in meditation position

Yogjakarta: Borobudur stone Buddha in meditation position

Yogjakarta: Borobudur at early morning with volcanoYogjakarta Borobudur at early morning with volcano

Yogjakarta Borobudur at early morningYogjakarta Borobudur at sunrise

Yogjakarta: sunrise at Borobudur

Yogjakarta: Borobudur panorama with palm treesYogjakarta Borobudur panorama with palm trees

Prambanan archeological site

Prambanan archeological site, Central Java

Mount Bromo: an active vulcano on Eastern JavaMount Bromo: a vulcano on Eastern Java

Yogjakarta: Landscape near Dieng Plateau

Yogjakarta: Landscape near Dieng Plateau

Yogjakarta: Hindu Temples (Archeological site) on Dieng Plateau

Hindu Temples (Archeological site, 8th century)
on the volcanic Dieng Plateau, Central Java


Rice-terraces near Yogyakarta, Java, IndonesiaRice-terraces near Yogjakarta, Central Java

Bali sunset over Java island from aircraftBali sunset over Java island with volcano from aircraft


Ambisi Batu Menjadi Sentra Pariwisata di Jatim

Kota Batu, Bappeprop Jatim

Luas Kota Batu yang hanya 151,37 km persegi atau 4,5 persen dari wilayah Kabupaten Malang sangatlah mungil, kalau dibandingkan dengan kota-kota lain di propinsi Jawa Timur. Namun jangan pernah sepelekan potensi Kota Batu dalam industri pariwisata. Kota penghasil apel itu memiliki potensi alam atau panorama indah dan berudara sejuk yang telah dikenal sejak awal abad ke-19.

Di masa pemerintah Hindia Belanda, tak sedikit orang-orang Belanda yang bekerja di perkebunan dan beternak sapi perah. Mereka kagum pada keindahan Batu dan memberi predikat kota kecil ini dengan sebutan De Klein Switzerland atau Swiss kecil di Pulau Jawa. Keindahan kawasan ini sempat membuat kagum Bung Karno dan Bung Hatta. Presiden pertama RI itu pernah beristirahat di kawasan Selecta setelah perang kemerdekaan.

Walikota Batu—Eddy Rumpoko bertekad menjadikan Batu sebagai sentra pariwisata di kawasan Jatim. Namun, untuk mewujudkannya diperlukan partisipasi masyarakat termasuk mengembangkan potensi yang ada secara optimal.

Selain itu, infrastruktur penunjang pariwisata di Kota Batu perlu ditambah. Yang ada saat ini seperti pusat perbelanjaan dan tempat-tempat hiburan sejatinya masih sangat kurang. Hotel mulai kelas bintang sampai melati lebih dari cukup dan mudah ditemukan.

Industri pariwisata di Kota Batu bukan urusan Dinas Pariwisata saja. Dinas lain juga terkait pada sektor ini seperti Dinas Perhubungan, Dinas Pemukiman dan Bina Marga, dan Dinas Infokom.Pencitraan Batu sebagai Kota Pariwisata terus dimantapkan Pemkot dengan berbagai jurus. Diantaranya menggelar Batu Flora Festival (BFF) 2007 dengan mengundang sejumlah daerah. Sebelumnya ada festival paralayang tingkat internasional yang juga agenda wisata tahunan di Batu. Selain obyek wisata, beberapa jajanan khas Batu juga punya potensi sebagai oleh-oleh bagi para wisatawan domestik. Seperti jenang apel, krepik apel, krepik kentang dan beberapa minuman olahan dari apel. Infrastruktur penunjang pariwisata yang tengah dibangun pihak investor saat ini adalah Batu Night Spetakuler (BNS) yang berada di kawasan desa Oro-Oro Ombo, kec Batu. Proyek BNS itu bakal menjadi tempat hiburan yang representative sekaligus menyenangkan bagi turis. Selama ini tempat wisata yang dikenal dan banyak menyedot pengunjung luar kota Batu adalah Selecta, Songgoriti dan Jatim Park.

Pesona Pantai Pasir Putih

Pantai Pasir Putih Situbondo, terletak di Desa Pasir Putih, Kecamatan Bungatan, Kabupaten Situbondo, Jawa Timur (Jatim). Pantai ini memiliki topografi yang melengkung menghadap ke laut dengan latar hutan memebentuk gugusan panorama yang sangat indah.

G-LAND BANYUWANGI














pantai Plengkung atau sering disebut G-Land di Banyuwangi memiliki ombak yang sangat dasyat sehingga cocok untuk turis yang suka selancar
Banyuwangi merupakan kabupaten yang terletak di ujung paling timur Propinsi Jatim.
Di sebelah utara berbatasan dengan Situbondo,
sebelah barat berbatasan dengan Jember dan Bondowoso,
sebelah timur Selat Bali dan di sebelah selatan berbatasan dengan Samudera Hindia.














Secara geografis, Banyuwangi terletak pada
koordinat 7˚ 45’ 15� - 80˚ 43’ 2�
Lintang Selatan dan 113˚ 38’ 10� Bujur Timur. Karena posisi demikian ini,
Banyuwangi memiliki keragaman pemandangan alam, kekayaan seni dan budaya
serta adat tradisi.















Banyuwangi akan menjadi saingan berat pariwisata bagi Bali.
Segitiga Berlian yang merupakan ikon pariwisata itu tidak ditemukan
keberadaannya di daerah lain dan akan menjadi daerah tujuan wisata nasional
Pantai Plengkung yang dikenal sebagai pantai terbaik untuk surfing (olahraga selancar air)
di dunia. Nama Plengkung juga sering disebut G-Land, huruf G berasal dari kata Grajagan-
nama dari sebuah teluk yang memiliki ombak besar. Plengkung dikelilingi oleh hutan
hujan tropis yang masih alami.

Pantai Plengkung (Banyuwangi, Jawa Timur) ... memiliki panorama ... selancar air
(surfing) tingkat internasional


G-Land Surfing Indonesia

How to get there?

  1. From Bamyuwangi to Kalipahit (35 km) by bus, Kalipahit to Pasaranyar (3 km) rent a car or motorcycle, Pasaranyar to Trianggulasi (12 km) by car, Trianggulasi – Pancur – Plengkung (7 km).
  2. Banyuwangi – Benculuk (35 km) by bus, Benculuk – Grajagan (18 km) by bus, Grajakan – Plengkung by speed boat.

G-Land Surfing Indonesia


Air Terjun Setren
Air Terjun Setren
Air Terjun Setren merupakan obyek wisata pilihan yang tidak kalah menariknya dengan Air Terjun Tawangmangu, terletak di Kecamatan Slogohimo kurang lebih 30 Km arah timur Kota Wonogiri menuju Ponorogo (Jawa Timur). Pemandangan yang masih alami dengan panorama perbukitan dan air terjun, agrowisata sangat tepat untuk wisata kalangan muda-mudi dan para pecinta alam.
Kecamatan Slogohimo merupakan salah satu kecamatan andalan penghasil pendapatan asli daerah (PAD) Wonogiri. Apalagi jika ditilik dari letak geografis, maka wilayah Slogohimo menjadi daerah persimpangan yang cukup ramai. Jika ke timur, akan menuju wilayah Kecamatan Purwantoro yang menjadi daerah perbatasan dengan wilayah Jawa Timur, sementara jika ke selatan akan menembus wilayah Jawa Timur pula.
Potensi alam pegunungan menjadi salah satu sumber penghasil devisa domestik, yakni air terjun Girimanik yang berada di Desa Setren. Daerah ini bisa dikatakan menyerupai daerah Tawangmangu, Karanganyar, cuma daerah Setren belum begitu dikenal oleh masyarakat luas.
Namun jika ditilik dari kondisi alam, keindahan dan kesejukannya sama dengan wilayah Tawangmangu yang dingin.
Oleh karena itu, sejak tahun 2000, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Wonogiri mencoba mengembangkan wisata alam pegunungan air terjun Girimanik.
Camat Slogohimo, Soemarjo, mengatakan kekayaan alam pegunungan menjadi salah satu andalan daerah Slogohimo. Bahkan, Pemkab Wonogiri juga menaruh harapan besar dari daerah pegunungan Girimanik.
Alasannya, daerah pegunungan Girimanik jika dikembangkan secara maksimal akan mampu menghasilkan pendapatan asli daerah.
Di pegunungan Girimanik juga terdapat wisata spiritual, sehingga di wilayah Wonogiri wisata spiritual bisa dijumpai di Kecamatan Tirtomoyo, Paranggupito dan Slogohimo. “Girimanik menyimpan potensi pariwisata yang bisa menjadi andalan Kabupaten Wonogiri untuk pemasukan PAD,” jelasnya.
Di wisata alam Girimanik terdapat tiga air terjun, yakni air terjun Manikmoyo, air terjun Condromoyo, dan air terjun Tejomoyo. Daya tarik fisik berupa pemandangan alam pegunungan yang asri dan alami, menjadikan air terjun tersebut bisa jadi andalan pengembangan pariwisata. “Karena dilengkapi dengan Sendang Drajat dan Sendang Kanastren sehingga menjadi daya tarik tersendiri.”
Setiap tahun, di Setren dilangsungkan upacara adat susuk wangan, yakni upacara syukur dari warga Setren atas hasil bumi yang diraih. Saat upacara susuk wangan itu, pengunjung wisata bisa melihat ratusan ayam panggang yang dipersembahkan oleh para petani kepada Sang Khalik.
“Pemkab Wonogiri telah membangun jalan sepanjang 12 km, namun saat ini terkendala nota kesepahaman atau MoU antara perum Perhutani dengan Pemkab Wonogiri,” urainya.
Setiap liburan, pengunjung wisata Girimanik sudah cukup banyak. “Sementara pengelolaan ditangani pihak desa, sehingga pemasukan yang ada untuk kas desa.”
Selain itu, hutan Donoloyo yang ditumbuhi pohon jati ukuran besar menjadi salah satu potensi yang dikembangkan oleh Kecamatan Slogohimo. “Hutan tersebut merupakan petilasan zaman Kerajaan Majapahit dan setiap Kamis malam dipadati pengunjung. Bahkan saka (tiang) bangunan Keraton Solo berasal dari kayu jati Donoloyo.”
Wilayah Kecamatan Slogohimo dikenal oleh masyarakat sebagai penghasil buah durian. Durian dari Slogohimo sering dikirim ke Jakarta atau kota-kota besar lain. Terlebih buah durian dari Slogohimo memiliki kekhasan, yakni enak.
Buah durian sangat potensial dan cocok dikembangkan di wilayah Slogohimo.”Utamanya di daerah utara, masyarakat sangat banyak menanam pohon durian. Pohon durian berkembang di empat desa dengan tidak kurang 10.000-an batang ditanam oleh masyarakat,” jelasnya.
Empat desa sentral durian adalah Desa Slogohimo, Sedaya, Gunan, dan Sokoboyo. Untuk menunjang agrobisnis, di Desa Setren juga akan dikembangkan tanaman durian. Dinas Pertanian Wonogiri telah memberikan bantuan sebanyak 400 batang bibit durian untuk dikembangkan di Setren. Selain itu, guna menunjang wisata alam dan wisata agrobisnis, masyarakat juga mulai menanam dan mengembangkan tanaman stroberi dan nilam (dilem).
Tanaman stroberi, saat ini dikembangkan oleh anggota Kelompok Tani Girimanik. ”Lahan di Girimanik memang sejuk sehingga cocok untuk dikembangkan tanaman stroberi. Sebanyak 400 batang telah dikelola Kelomtan Girimanik dengan luas lahan satu hektare. Tanaman itu dikembangkan dan dikelola oleh 10 kepala keluarga.”
Yang cukup menggembirakan justru tanaman nilam atau dilem. Tanaman untuk bahan kosmetik ini cukup produktif dan mampu membawa peningkatan kesejahteraan masyarakat. Tanaman nilam sementara ini dikembangkan di empat desa dengan rata-rata pohon sebanyak 5.000 hingga 10.000 batang.
Di Desa Made dan Soco dikembangkan masing-masing 10.000 batang di lahan seluas satu hektare. Desa Klunggen mengembangkan 5.000 batang di lahan setengah hektare dan Desa Bulusari mengembangkan 11.000 batang di lahan seluas 1,1 ha. Prosesnya, tanaman yang sudah dewasa dikeringkan dan disuling. Hasil penyulingan tahun ini dihasilkan 8 kuintal bahan atau 23 kg minyak. Harga per 1 kg minyak nilam antara Rp 250.000 hingga Rp 300.000. ”Untuk pemasaran tidak kesulitan, sebab saat panen sudah ada yang menunggu. Inovasi-inovasi masyarakat itu ternyata mampu menanggulangi angka pengangguran dan kemiskinan. Dan untuk tanaman Nilam memang sangat menjanjikan.”
Selain di bidang agrobisnis, masyarakat Slogohimo juga berkecimpung dalam home industry. Di antara home industry yang sudah berkembang dan menyerap tenaga kerja adalah rotan dan jamu instan.
Untuk kerajinan rotan, pemasaran hasilnya bisa ke berbagai negara karena sistem yang dilakukan oleh pengrajin adalah menyelesaikan pesanan. Kerajinan rotan ini dikembangkan oleh 20 KK dan menjadi penghasilan oleh masyarakat Desa Tunggur. Sementara untuk kerajinan jamu instan dikembangkan di Desa Slogohimo. ”Bahan yang dimanfaatkan pengrajin dari empon-empon baik itu kunir, jahe, temulawak dan mahkota dewa. Jamu instan ini selalu ikut pameran dan sudah dijajakan di seluruh wilayah Wonogiri.”

Majapahit Hindu temple, Trowulan

Majapahit Hindu temple, Trowulan

sunrise overlooking Gunung Bromo and Semeru

sunrise overlooking Gunung Bromo and Semerusunrise overlooking Gunung Bromo and Semeru Photo

Pantai Kenjeran, Surabaya

Pantai Kenjeran, SurabayaPantai Kenjeran, Surabaya Photo


MENGENAL WISATA BUDAYA PENINGGALAN MAJAPAHIT

7 September 2009

candi tikus

candi tikus

waktu cimon sekolah ni, cimon paling doyan pelajaran sejarah. apalagi sejarah kerajaan-kerajaan gitu deh. banyak cerita yang unik dari zaman ke zaman, baik itu mitos, legenda sampai cerita real_nya (bener bener ada / tokoh sejarah).

kerajaan yang cimon kenalkan adalah MAJAPAHIT, udah pada ngarti dong sejarahnya MAJAPAHIT. dari raja paling terkenal HAYAM WURUK ampe patih GAJAH MADA. kejayaan MAJAPAHIT tuh wilayah kekuasaannya adalah wilayah nusantara sendiri loh, ditambah mpe indocina (malaka, kamboja dst) seluruh pulau kalimantan dan filipina selatan (wajar malingsia ngeklaim budaya kita, masuk provinsi kita sih pada era MAJAPAHIT )..

letak kerajaan MAJAPAHIT sampai sekarang masih belum ditemukan tapi diperkirakan berada di sekitar Trowulan – Mojokerto, karna disana banyak banget ditemukan peninggalan-peniggalan berupa candi, archa, sumur tua, punden berundak dll.

singkat cerita cimon mo ngenalin candi wringin lawang. candi ini paling deket ma jalur raya selatan (surabaya-jogja) sekitar 200 m masuk ke gang (buntu) kecil. wringin lawang berbentuk gapura yang terbuat dari bata merah (lebar batanya 2 kali lipat dari bata sekarang). gapura ini besar sekali, berukuran 13 x 11.50 m dan tinggi 15.50 m. diperkirakan ini merupakan gerbang masuk dalam tera kota kerajaan MAJAPAHIT.

wringin_lawang_trowulan

wringin_lawang_trowulan


cara menemukan candi wringin lawang ini gampang banget kok, dari arah surabaya patokannya seletah melewati terminal kertajaya mojokerto disitu mulai pasang mata (udah deket), segera cari RM. PADANG “RESTU BUNDO” di utara jalan. resto ini gede banget ada papan nama ukuran 5×5 m. nah setelah menemukan RM. PADANG segeralah beralih ke selatan jalan (tengok ke kiri). dibalik rumah penduduk dan pepohonan akan terlihat tugu gapura dari bata merah yang besar menjulang tinggi, dan itulah candi wringin lawang. dari jalan itu carilah papan nama cagar gapura wringin lawang terus belok kiri, 200 m nyampe deh.

usul ni buat pemerintah, buat pas mudik lebaran gini enaknya lokasi gang buntu menuju candi wringi lawang di jadikan tempat transit (posko) para pemudik. karna tempatnya deket ma jalan raya dan bisa dijadikan pengenalan budaya pada masyarakat luas.

setelah candi wringin lawang masih ada banyak candi-candi yang lain. kali ini CANDI BAJANG RATU. letaknya sekitar 5km ke selatan candi wringin lawang, patokannya sampai menemukan perempatan yang ada lampu abang kuning ijo (traffic light). setelah menemukan perempatan yang dimaksud belok ke kiri (selatan), nah dari situ lokasinya sekitar 2 km (deket pan). dari arah perempatan ikutilah petunjuk rambu-rambu, nanti akan mengantarkan candi yang kita maksud.

sebenarnya dari arah perempatan tadi masuk ke desa troloyo banyak banget peninggalan sejarah diantaranya ialah kolam segaran, makam dari putri champa (vietnam) kubur panjang, candi menak jinggo, candi bajang ratu, candi tikus, ada komplek museum juga, pendopo agung, candi kedaton. untuk kali ini cimon cuma ngebahas candi yang pernah cimon kunjungi.

ok kembali ke akar masalah. setelah melewati kolam segaran cari pertigaan yang ada papan petunjuk kekiri (timur) menuju candi bajang ratu dan candi tikus. dari pertigaan tersebut sekitar 1 km akan nyampe lokasi candi bajang ratu. patokan candi ini agak susah buat orang awam, pokoknya dari arah pertigaan waspada melihat kiri jalan dan cari papan nama candi bajang ratu.

bajang ratu

bajang ratu


candi bajang ratu bangunannya seperti candi wringin lawang bedanya candi bajang ratu punya atap kerucut dan penuh ukiran yang keren pula. candi ini juga terbuat dari bata merah yang tingginya 16 m. sejarah candi bajang ratu cimon agak lupa ni. ada kok papan tulisan di pos pintu masuk. lok gak salah ni candi dibuat buat memperingati raja (raja apa lupa cimon) yang pada usia muda udah dapet gelar raja gitu.
candi bajang ratu

candi bajang ratu


setelah candi bajang ratu, selanjutnya ke candi tikus. candi ini kelanjutan arah dari candi bajang ratu terus aja ikutin jalan ke timur tar juga ketemu sendiri ke candi tikus.
candi tikus

candi tikus

candi tikus ini unik, lokasinya berada di bawah permukaan tanah sekitar. lok dilihat dari samping kayak patung singa spinx di mesir (hhii). candi tikus ini berupa pemandian bagi putri raja. asal muasal candi ini ditemukan pada saat masyarakat petani mau mengusir tikus sawah, banyak tikus yang sembunyi kedalam tanah. dan setelah digali ditemukanlah candi tersebut sehingga dinamakan candi tikus.

candi tikus

candi tikus

candi tikus

candi tikus


mitos dari masyarakat setempat jika kita mengambil air pemandian dan tanah dipercaya bisa mengusir hama tikus.